A Thing Shocks Me In France #5 - Pakai Barang Bekas Jadi Gaya Hidup
Dibalik glamornya dunia fashion dengan merk-merk yang mendunia, ternyata sebagian orang Perancis lebih memilih untuk memburu barang bekas. Barang bekas tersebut berupa alat/perlengkapan, pakaian, hingga makanan sisa pun dicari. Bagaimana cara memburu barang bekas ala orang Perancis dan apa alasan mereka? Simak ulasannya.
Selama dua tahun tinggal di Perancis, saya mengamati beberapa cara yang sering dilakukan oleh orang Perancis demi mendapatkan barang bekas. Di antaranya sebagai berikut.
1. Mencari di pinggir jalan
Barangkali sudah tidak asing membayangkan bagaimana barang bekas tergeletak di pinggir jalan, entah itu barang masih layak pakai atau sudah rusak. Sering saya dapati sofa, mesin cuci, lemari, buku, lampu, dan lain-lain dibuang pemiliknya di jalanan. Tidak jarang juga ditemui orang yang gotong-gotong furnitur setelah ngambil dari jalanan seperti gambar di atas
2. Mendatangi event loakan atau obral
Vide grenier/brocante (loakan) dan braderie (obral) cukup sering diadakan di Perancis, baik itu di tempat terbuka maupun tempat tertutup. Barang yang dijual beragam, di antaranya pernak pernik antik, hiasan, buku, pakaian, dan lain sebagainya.
3. Menggunakan aplikasi
Ada beberapa aplikasi di handphone yang sering digunakan orang Perancis untuk melakukan jual beli barang bekas dan juga berdonasi barang bekas. Di antaranya yaitu Leboncoin, Vinted, Geev, dan Too Good To Go. Aplikasi Leboncoin secara umum merupakan aplikasi untuk beriklan, baik jual beli, sewa rumah/kendaraan, bahkan beriklan jasa dan juga lowongan kerja. Beberapa barang bekas dengan kondisi seperti baru dengan harga yang sangat terjangkau.
Sedikit berbeda dari Leboncoin, aplikasi Vinted hanya memfasilitasi penjual dan pembeli barang bekas khusus untuk keperluan sehari-hari seperti baju, tas, aksesoris, sepatu, hingga skin care. Kondisi barangnya memang beragam, ada yang baru, ada yang layak pakai, tapi dijual dengan harga yang sangat murah, bahkan seharga 1 buah croissant!
Adapun Geev, ini aplikasi yang jadi favorit saya juga selama setahun terakhir karena barang bekas didapat dengan gratis. Sistemnya adalah donatur mengunggah foto barang bekas/makanan “sisa” yang akan didonasikan disertai dengan keterangan singkat terkait kondisi barang/makanan tersebut, kemudian orang yang membutuhkannya akan menghubungi donatur dan membuat janji temu untuk mengambil donasinya. Untuk makanan, bukan berarti sisa bekas dimakan ya, tapi misalnya orang berdonasi pasta, karena belinya kebanyakan. Atau ada juga misalnya makanan bayi, karena bayinya ternyata nggak doyan tapi udah terlanjur beli banyak.
Terakhir aplikasi Too Good To Go memungkinkan restoran atau supermarket tidak begitu saja membuang sisa makanan yang mereka punya. Jadi sistemnya pihak resto/supermarket menginfokan melalui aplikasi tersebut bahwa mereka punya surprise box yang isinya makanan “sisa” yang bisa ditebus dengan harga yang sangat murah. Jumlah isinya banyak dan bisa dapat kue, roti, buah, atau sayur. Orang-orang ternyata berebut, suami saya beberapa kali coba, pernah dapat, pernah juga gagal karena keduluan orang lain.
Itu tadi cara-cara yang biasa dilakukan orang Perancis untuk memburu barang bekas/makanan sisa. Lalu apa alasan mereka mau melakukannya? Sedikitnya ada 3 alasan yang bisa saya simpulkan.
1. Berhemat
Pasti setuju dong? Hehe. Ya untuk apa orang rela berebut atau datang jauh-jauh ke tempat cuci gudang atau jauh-jauh ketemuan sama orang buat ngambil barang bekas kalo ga ada dampak apa-apa di hidupnya terlebih dalam menggunakan uang. Orang-orang tetap bisa fashionable dengan brand terkenal di setiap musim tanpa merogoh kocek yang terlalu dalam. Salah satu buktinya, ada seorang pemilik beauty center (a.k.a orang sangat berpunya) naik mobil, mau datang hanya untuk mengambil dua pasang kaos kaki untuk bayinya. Padahal dia bisa saja beli di toko, bukan? Pengalaman saya dan suami saat berburu isian apartemen juga membuat kami jauh lebih menghemat biaya.
2. Peduli lingkungan
Orang-orang Perancis bisa dikatakan cukup peduli lingkungan. Salah satu slogan yang dimarakkan terkait barang bekas/makanan sisa adalah anti-gaspillage (baca: anti gaspiyaj). Gampangannya jangan sampe mubadzir hehe. Makanya orang-orang mau berlomba untuk mendapatkan makanan “sisa”. Terkait aksi ini, pihak penyedia makanan seperti resto, toko roti, atau supermarket juga diuntungkan, karena mereka tetap ada pemasukan tanpa membuang makanan dengan percuma.
3. Gaya hidup
Menurut saya, inilah alasan yang paling wow. Kalau barang bekas, seperti alat elektronik, mainan anak, atau buku, masih wajar orang memburunya. Tapi kalau pakaian? Tidak semua orang mau pakai pakaian bekas, dikasih saja kadang tidak mau apalagi beli/minta baju bekas dengan berbagai alasan tentunya. Tapi ternyata banyak juga masyarakat Perancis yang memiliki gaya hidup sederhana, menganggap pakaian hanya dari fungsinya, tidak terlalu melihat model, apalagi merk. Prinsip hidupnya mungkin lebih mementingkan yang lain untuk kehidupan jangka panjang seperti memiliki rumah yang besar jadi keluarganya bisa ngumpul.
Pendapat Pribadi
Cara orang Perancis memanfaatkan barang bekas memiliki dampak positif di kehidupan saya. Secara tidak langsung saya jadi belajar untuk memilah dan memikirkan ulang sebelum membeli barang/makanan untuk kebutuhan jangka panjang. Ditambah lagi udah ngerasain sendiri manfaat yang diperoleh ketika cari-cari barang bekas dan serunya ketika dapat barang bagus dengan harga yang murah, bahkan gratis.
Jujur ketagihan sih. Teman-teman pembaca yang pernah tinggal di luar negeri dan hunting barang bekas juga pasti tau serunya. Gimana enggak? Barang bekas yang didapat biasanya masih bagus dan banyak juga yang baru. Saya pernah beli kursi bekas untuk anak saya, ternyata barang tersebut bekas tapi baru. Kursi tersebut udah nggak ada kardusnya tapi belum dipakai sama sekali karena itu hadiah dan penjualnya ga memerlukan kursi tersebut. Ada juga yang penjualnya buru-buru mau pindahan, jadi semua barang-barangnya dijual sangat murah padahal baru.
Kurang lebih itulah ulasan saya terkait dengan cara orang Perancis berburu barang bekas dan beberapa alasan mereka melakukannya. Terima kasih telah menyempatkan membaca, sampai jumpa di tulisan berikutnya ya!
Wassalamu’alaikum.
Komentar
Posting Komentar