DEFLE UT2J, Kuliah Bahasa Prancis di Prancis
Assalamu’alaikum.
Akhirnya selesai sudah kuliah saya. Dua semester saja selama satu tahun. Dulu banyak dari rekan-rekan dan saudara yang bertanya setelah membaca artikel saya Kumpul Keluarga di Prancis, apakah saya lanjut ke jenjang S3? Jawabannya belum. Belum sanggup haha karena untuk jurusan linguistik seperti saya, syarat kemampuan bahasa sangat tinggi. Jadi kemarin kuliah apa? Saya kuliah bahasa Prancis di DEFLE Université Toulouse II Jean Jaurès. Seperti apa program tersebut, apa bedanya dengan kursus biasa, dan bagaimana pengalaman saya menjalani kuliah tersebut selama 2 semester? Lanjut baca ya^^
Apa itu DEFLE?
DEFLE merupakan singkatan dari Département Études du Français Langue Étrangère. Kali ini tidak saya transkripsi ya cara bacanya hehe soalnya kepanjangan, silahkan dengar melalui Google translate. Program studi ini di bawah kampus Université Toulouse II Jean Jaurès (UT2J), salah satu kampus negeri di kota Toulouse yang menawarkan kuliah bahasa Prancis berbagai level untuk pembelajar non-Prancis, mulai dari pemula hingga tingkat profesional. Durasi kuliahnya berbeda-beda, ada yang 3 bulan, 2 semester, 6 semester, tergantung level yang ditempuhnya. Lebih lengkapnya boleh cek website DEFLE UT2J French atau DEFLE UT2J English.
Bagaimana cara mendaftar DEFLE?
Pendaftaran DEFLE dibuka setiap tahun, sekitar bulan Januari/Februari (untuk tanggal persisnya silahkan cek di laman DEFLE). Secara umum, cara mendaftarnya dengan cara mengirim berkas. Selanjutnya akan ada seleksi dan beberapa tahapan administrasi. Pertama, untuk pendaftaran awal, peserta wajib mengisi formulir pendaftaran secara online di Daftar Online, selanjutnya formulir tersebut diunduh dan dicetak, kemudian dilampirkan bersama berkas yang lainnya. Adapun berkas yang lainnya di antaranya sebagai berikut.
1. Formulir pendaftaran
2. Fotokopi kartu identitas yang ada fotonya (paspor, bukan KTP)
3. Surat motivasi dalam bahasa Prancis (di tahun 2019, surat motivasi masih boleh berbahasa Inggris)
4. CV
5.Fotokopi Ijazah SMA yang harus diterjemahkan oleh penerjemah tersumpah yang direkomendasikan oleh Kedutaan Prancis di Jakarta (berbayar)
6. Amplop ukuran A5 dengan keterangan alamat yang lengkap
7. Dua buah prangko (jika sudah tinggal di Prancis)
8. Fotokopi sertifikat kemampuan bahasa Prancis, baik DELF/DALF atau TCF (jika punya)
9. Fotokopi Ijazah pendidikan tinggi (jika sudah lulus S1/S2)
10. Fotokopi kartu pelajar/bukti daftar (jika sedang menjalani kuliah di Prancis)
Persyaratan tersebut untuk tahun ajaran 2020/2021. Ada yang berbeda di dari tahun 2019 dan mungkin akan berbeda juga untuk tahun-tahun berikutnya. Jika sudah lengkap, selanjutnya berkas tersebut wajib dikirimkan melalui pos, bukan email, ke alamat berikut.
Kedua, pihak kampus akan menyeleksi dan memberitahukan hasil seleksi berkas di bulan-bulan berikutnya melalui pos. Tahun lalu saya mendapatkan pengumuman di bulan April.
Dokumen tersebut berisi pemberitahuan bahwa saya diterima untuk tahun ajaran 2019/2020 yang dimulai dari 2 September 2019 sampai 27 Juni 2020, serta pemberitahuan terkait dua tes lanjutan yaitu menulis dan tes berbasis komputer yang wajib dihadiri di tanggal dan lokasi yang tertera dalam lembar tersebut. Ini merupakan tahapan ketiga. Karena ada kendala visa, saya tidak bisa hadir di tanggal tersebut dan memohon penangguhan. Alhamdulillah pihak kampus mau menangguhkannya. Tes ini bertujuan untuk mengetahui sejauh apa pengetahuan dan kemampuan bahasa Prancis yang dimiliki oleh masing-masing peserta, terkait dengan gramatika, kosakata, memahami bacaan, dan mendengar. Dengan demikian, hasil tes akan menentukan di level mana peserta tersebut berada. Adapun berdasarkan hasil tes saya waktu itu, saya masuk di level DUEF B2.
Keempat, setelah menjalani dua tes tersebut, bagi peserta reguler, selanjutnya tinggal menunggu informasi terkait pembuatan Fiche d’Inscription Pédagogique atau lebih gampangnya Kartu Rencana Studi (KRS). Isinya daftar mata kuliah wajib dan pilihan, serta CC atau CT (akan saya jelaskan nanti) sebagai berikut.
Akan tetapi khusus saya kemarin, sebelum membuat KRS, saya dihubungi kembali oleh pihak kampus untuk melakukan tes wawancara dengan dua orang profesor sekitar 15 menit. Entah ini merupakan tes tambahan atau karena saya terlambat tiba di Prancis kemudian mereka ingin mendengarkan curhat saya terkait visa hehe. Selain KRS, saya juga dipersilahkan memilih grup kelas yang kira-kira sesuai dengan jadwal saya, lagi-lagi karena saya datang terlambat ya. Adapun untuk peserta lainnya yang reguler, pembagian kelas dilakukan oleh sekretariat, bukan dipilih.
Kelima, melakukan pembayaran. Biaya kuliah program ini sebesar 370 euro atau sekitar 6 juta rupiah, untuk 2 semester, serta membayar biaya CVEC sebesar 91 euro. Setelah membayar akan mendapatkan Certificat de Scolarité, semacam bukti bahwa kita terdaftar di sekolah/kampus tersebut sebagai siswa/mahasiswa. Keenam, membuat carte étudiant atau kartu mahasiswa dan mengaktifkan akun kampus. Pembuatannya gratis, foto di tempat, dan langsung jadi sebagai berikut.
Adapun untuk mengaktifkan akun kampus, saya agak lupa, sepertinya saya datang ke bagian informatika kampus untuk meminta bantuan. Akun kampus ini berupa email kampus, ID/username, serta password yang akan digunakan untuk keberlangsungan perkuliahan, seperti mengakses materi kuliah, pengumuman ujian, berkomunikasi virtual dengan dosen, dan mengakses informasi kampus. Sudah selesai tahapannya sampai di sini, selanjutnya tinggal hadir di kelas mengikuti perkuliahan. Untuk lebih detailnya, bisa cek di Pendaftaran DEFLE barangkali di tahun-tahun berikutnya akan ada yang berubah.
Bagaimana proses perkuliahannya?
Secara umum, perkuliahan DEFLE UT2J terdiri dari dua tipe; contrôle continu (CC) dan contrôle terminal (CT). Kebetulan kedua tipe tersebut saya jalani di dua semester kemarin di level DUEF B2. Semester 1 saya jalani dengan CT dan semester 2 dengan CC. Lalu, apa bedanya? Singkatnya, untuk CT, kehadiran di kelas tidak diperhitungkan dan hanya akan mengikuti 1x ujian di akhir semester. Jadi, selama perkuliahan berlangsung, mahasiswa CT boleh masuk/tidak masuk ke kelas dan tidak harus mengerjakan tugas serta ujian tengah semester. Jika tetap ingin mengerjakan, itung-itung latihan, boleh saja, tapi tidak dikoreksi atau dikoreksi tapi nilainya tidak dicatat.
Adapun CC, sebaliknya, kehadiran di kelas akan dihitung, wajib mengerjakan tugas-tugas serta mengikuti 2x ujian tengah dan akhir semester. Baik CT maupun CC, keduanya reguler ya jadi kelasnya dimulai pagi, tidak ada kelas malam. Jadi penentuan tipe tersebut sebenarnya disesuaikan dengan kondisi masing-masing, CT barangkali lebih cocok dengan mahasiswa yang juga nyambi bekerja dan CC cocok untuk yang full time mahasiswa. Kemudian untuk jadwal kelas DUEF B2 lalu, selama 1 minggu saya masuk 4 hari dengan 2-3 mata kuliah per harinya. Perkuliahan dimulai dari jam 08.30 - 18.00.
Apa bedanya dengan kursus bahasa Prancis biasa?
DEFLE merupakan program studi di UT2J yang merupakan perkuliahan; diajar oleh para dosen UT2J, jadwal perkuliahan berjalan dengan sistem yang terintegrasi di kampus, serta mahasiswanya mendapatkan hak mahasiswa seperti menggunakan laboratorium, bergabung di komunitas mahasiswa, meminjam buku di perpustakaan, dan lainnya. Berbeda dengan tempat kursus, pengajar kursus bisa jadi memiliki latar belakang yang beragam, peserta kursus bebas memilih jadwal belajarnya, disediakan kelas malam bagi yang bekerja, dan lain sebagainya. Adapun yang dipelajari kurang lebih sama antara DEFLE dengan kursusan biasa, yang pada intinya mengasah kemampuan dasar berbahasa.
Ada 2 hal yang membuat DEFLE bisa lebih dipertimbangkan dibanding kursusan biasa. Pertama, di DEFLE tidak hanya mengembangkan kemampuan dasar bahasa Prancis, tapi juga pengetahuan serta praktik yang lebih riil di kehidupan. Sebagai contoh adanya mata kuliah Français de la vie socio-professionnelle yang mengajarkan istilah-istilah dalam dunia kerja, aturan-aturan pemerintah Prancis terkait dunia kerja, bagaimana mempersiapkan wawancara kerja, dan lain-lain. Ada juga mata kuliah Méthodologie du travail universitaire yang mengajarkan bagaimana membuat surat motivasi untuk mendaftar kuliah, bagaimana cara mencatat perkuliahan, bagaimana cara berkomunikasi melalui email dengan profesor, dan lain sebagainya. Adapun di lembaga kursus, saya belum mendapati pengajaran yang semacam itu. Kedua, biaya program. Untuk DEFLE, biayanya 370 euro untuk 1 tahun, dengan total belajar 16 jam/minggu. Adapun di kursusan biasa, biaya 300 euro mungkin hanya untuk 1 atau 2 minggu saja dengan total belajar 20 jam/minggu.
Adakah kendala selama perkuliahan?
Tentu ada! Ketika awal masuk, saya adalah satu-satunya siswa yang datang terlambat, mencoba masuk kelas dan langsung full Prancis, kepala seketika pening dan energi mendadak lenyap haha. Bukan lebay, tapi memang betul. Padahal saya udah nyicil kursus di Institut Français d’Indonésie (IFI) di Jogja dengan penutur asli Prancis, tapi tetap kecontalan ketika sampai di sini. Kecepatan berbicara, aksen, dan banyak kosakata yang belum saya tau menjadikan saya plonga-plongo di kelas. Belum lagi ketika ada suatu istilah dalam bahasa Prancis yang belum pernah saya dengar, kemudian saya tanyakan, dosen mencoba menjelaskannya lebih detail dengan bahasa Prancis. Karena beberapa dari pengajar DEFLE tidak bisa berbahasa Inggris, jadi agak susah untuk memberikan padanan suatu kata/istilah. Kebayang kan? Hehe.
Kendala lain adalah 70% semester 2 saya adalah kuliah daring, karena kampus ditutup berkenaan dengan pandemi Covid-19. Menurut saya, perkuliahan menjadi pasif. Dosen mengunggah materi dan siswa mengaksesnya. Belajar sendiri. Memang sih, bisa berkonsultasi kapan saja dengan dosen, tapi tentu saja tidak seenak seperti di kelas yang langsung dua arah. Belum lagi materi di semester 2 lebih berat dibanding semester 1. Selain itu pengerjaan tugas-tugas dan ujian juga dilaksanakan secara daring. Jadi saya merasa sangat sulit memahami materi dan kehilangan kesempatan belajar dengan model yang saya suka dan butuhkan, yaitu di kelas.
Apakah ada perkembangan kemampuan setelah mengikuti DEFLE?
Setelah menyelesaikan kuliah ini, saya merasa kemampuan bahasa Prancis saya bertambah, tidak hanya 4 kemampuan dasar bahasa yaitu mendengar, berbicara, menulis, dan membaca/memahami, tapi juga pengetahuan tentang kehidupan Prancis. Ya lumayan, dengan demikian saya bisa lulus program ini dengan nilai yang cukup. Sekarang tinggal menunggu sertifikatnya jadi. Pengennya bisa lanjut lagi ke level berikutnya, supaya bisa lebih berkembang lagi pengetahuan dan kemampuannya. Semoga jadi rezekinya di lain waktu, insyaallah.
Apakah DEFLE UT2J direkomendasikan?
Bagi para pembaca yang berminat untuk belajar bahasa Prancis di negara penutur aslinya dengan biaya yang cukup terjangkau, saya pribadi merekomendasikan DEFLE UT2J. Para pengajarnya merupakan dosen profesional, materi-materi yang diberikan sangat baik untuk menempa kemampuan diri, serta fasilitas dan lingkungan kampus yang menunjang. Selain itu, dengan adanya kartu mahasiswa, maka akan ada banyak benefit yang didapat baik untuk perkuliahan maupun di luar perkuliahan, seperti diskon atau bahkan gratis hehe.
Meskipun demikian, ada dua hal yang perlu saya informasikan. Pertama, meskipun DEFLE termasuk perkuliahan di kampus, DEFLE tidak memberikan ijazah, melainkan hanya sertifikat. Sertifikat tersebut tidak bisa digunakan sebagai bukti kemampuan bahasa Prancis, misalnya untuk mendaftar sekolah atau sebagai lampiran dokumen resmi, karena yang legal adalah sertifikat DELF/DALF, TCF, dan sejenisnya. Kedua, menjadi mahasiswa DEFLE akan mendapat diskon sebesar 50 euro untuk ujian DELF/DALF. Akan tetapi, bagi saya pribadi, biaya ujian DELF/DALF di sini sangatlah mahal jika dibandingkan dengan di Indonesia. Sebagai contoh untuk DELF level B2 di sini biayanya 85 euro dan 135 euro (nonmahasiswa), adapun di Indonesia tidak sampai 500.000 hehe, padahal sertifikat yang akan didapat adalah sama. Boleh cek di Tarif DELF.
Baiklah, sekian dulu ulasan tentang DEFLE UT2J, semoga informatif dan bermanfaat bagi pembaca. Jika ada informasi lain yang ingin ditanyakan, silahkan mengisi kolom komentar ya.
Terima kasih telah menyempatkan membaca, sampai jumpa di tulisan berikutnya!^^
Wassalamu’alaikum.
Komentar
Posting Komentar